Selasa, 16 Oktober 2012

Tips Memilih dan Menyimpan Tempe yang Baik

Buat orang indonesia, siapa yang tidak kenal tempe? Hampir semua orang Indonesia dari rakyat miskin hingga orang kaya pernah mencicipi makanan yang satu ini. Bahkan mungkin jadi pilihan protein favorit buat beberapa orang. Termasuk saya. :-)

Tempe merupakan makanan yang dibuat dari hasil fermentasi yang dilakukan terhadap kacang kedelai. Untuk membuat tempe, ada banyak tahapan proses pembuatannya. mulai dari perebusan, pengupasan, perendaman, pencucian, pemberian ragi, pembungkusan , hingga fermentasi.

Nah, sekarang, saya mau coba berbagi tips untuk memilih tempe yang baik.


1.Tempe yang baik adalah tempe baru. Tempe yang masih baru, biasanya segar dan padat, kedelainya tidak mudah terurai.
2.Tempe yang baik biasanya diselimuti jamur dan bewarna keputihan.
3.Pilihlah tempe yang memiliki aroma khas tempe yang tidak disertai bau alkohol atau amoniak.
4.Pilih tempe yang permukaannya kering. Tempe yang permukaannya basah biasanya disebabkan karena proses fermentasi yang tidak berhasil


Jika tempe lunak, kehitaman atau bahkan berlendir, berarti tempe tersebut sudah berusia beberapa hari.

Usia tempe tergantung dari cara penyimpanannya. Supaya tempe bisa bertahan lebih lama, simpan dalam suhu dingin (kulkas). Di dalam kulkas, tempe bisa bertahan hingga 3 hari. Biasanya di hari ke-5, tempe mulai mengalami perubahan warna dan mulai berbau busuk. Akan lebih baik untuk disimpan dalam wadah tertutup. Suhu tinggi dan udara, dapat membuat terjadinya fermentasi lanjutan pada tempe sehingga menjadi cepat busuk.

2 komentar:

  1. BERARTI TEMPE KALAU DI TARUH DI DALAM KULKAS BISA BERTAHAN SAMPAI 3 HARI YA GAN,
    SANGAT BERMANFAAT, MAKASIH INFONYA GAN...

    BalasHapus